Aksesibilitas Pendidikan Gratis Bagi Masyarakat Miskin Pada Pesantren Terpadu di Aceh
Abstract
Pesantren terpadu mempunyai daya tarik sendiri bagi orang tua atau wali peserta didik di Aceh. Orang tua atau wali peserta didik berkeyakinan bahwa anak akan dibekali pendidikan agama selain pendidikan umumnya yang nantinya akan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga animo masyarakat khususnya Banda Aceh menyekolahkan anak di boarding school termasuk tinggi. Namun animo atau antusiasme yang tinggi tersebut hanya diminati rata-rata oleh masyarakat yang punya kemampuan secara ekonomi karena dayah terpadu umumnya adalah sekolah swasta yang biayanya tinggi karena dikelola sendiri oleh internal dayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan secara kebijakan kehadiran sekolah swasta pada Pesantren Terpadu di Aceh memberi ruang diskriminasi karena tidak adanya akses bagi masyarakat miskin untuk memperoleh pendidikan gratis secara baik. Akses pendidikan gratis bagi masyarakat miskin hanya diperoleh sebagian dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP) dan kebijakan yayasan dayah terpadu diperoleh dengan adanya program orang tua asuh dan maksimalnya pemanfaatan dana zakat baitul mal yayasan dayah terpadu.
Copyright (c) 2022 Muazzinah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.